Banda Aceh, (Analisa).
Komunitas Bahasa Inggris pertama di Indonesia yang lahir di Aceh, Mister
English Club (MEC) akan menggelar training terbesar dalam sejarah untuk
memecahkan rekor dunia, dengan menghadirkan 5.000 peserta dan 500 pemateri di
Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Sabtu (30/6).
Ketua panitia, Rusdy
menyatakan kegiatan Bahasa Inggris massal terbesar dunia ini akan menghadirkan
sebanyak 5.00 trainer. Materi yang diberikan berupa Bahasa Inggris speaking
dengan metode dahsyat Active Plus Practice Learning (APPLE).
"Digunakannya konsep ini karena terbukti dilengkapi hypno teaching yang bisa memberikan sugesti positif ke alam bawah sadar, sehingga 5.000 peserta akan lancar menggunakan Bahasa Inggris," kata Rusdy pada jumpa pers di Banda Aceh, Kamis (28/6).
Ditambahkan, pada acara itu nanti juga akan hadir tim dari Inggris yang mewakili Guinness Royal World Records untuk memberikan piagam penghargaan dunia pada Aceh dan Pemerintah RI.
Kegiatan pemecahan rekor dunia ini dilaksanakan satu hari di Stadion Harapan Bangsa dan selanjutnya akan diteruskan trainingnya secara terpisah dengan dibuat kelompok belajar seperti Museum Tsunami, Taman Sari dan fasilitas lainnya selama sebulan.
"Setelah sebulan, kegiatan belajar masih terus berlanjut di beberapa tempat dengan adanya pembentukan klub-klub bahasa Inggris baru dari trainer dan peserta secara lebih meluas," ungkapnya.
MEC sendiri sebelumnya pernah mencatat rekor nasional MURI dengan 2.000 peserta yang digelar di Sigli. Untuk saat ini, selain ingin memecahkan rekor dunia, juga dimaksudkan guna mencerdaskan anak-anak Aceh.
"Kami punya misi kedamaian, sebagai simbol kebangkitan pasca tsunami di Aceh. Kegiatan ini murni kegiatan pendidikan dan amal bukan utama mengejar rekor. Karena itu bukanlah satu-satunya tujuan," katanya.
Kegiatan memprioritaskan kualitas, efek jangka pendek maupun jangka panjang. Secara kualitas, jumlah peminat yang akan hadir sangat luar biasa, karena sampai saat ini sudah terdaftar lebih 5.000 orang dan 500 trainer. Peserta mulai tingkat Sekolah Dasar (SD), mahasiswa maupun masyarakat umum tanpa batas usia.
"Digunakannya konsep ini karena terbukti dilengkapi hypno teaching yang bisa memberikan sugesti positif ke alam bawah sadar, sehingga 5.000 peserta akan lancar menggunakan Bahasa Inggris," kata Rusdy pada jumpa pers di Banda Aceh, Kamis (28/6).
Ditambahkan, pada acara itu nanti juga akan hadir tim dari Inggris yang mewakili Guinness Royal World Records untuk memberikan piagam penghargaan dunia pada Aceh dan Pemerintah RI.
Kegiatan pemecahan rekor dunia ini dilaksanakan satu hari di Stadion Harapan Bangsa dan selanjutnya akan diteruskan trainingnya secara terpisah dengan dibuat kelompok belajar seperti Museum Tsunami, Taman Sari dan fasilitas lainnya selama sebulan.
"Setelah sebulan, kegiatan belajar masih terus berlanjut di beberapa tempat dengan adanya pembentukan klub-klub bahasa Inggris baru dari trainer dan peserta secara lebih meluas," ungkapnya.
MEC sendiri sebelumnya pernah mencatat rekor nasional MURI dengan 2.000 peserta yang digelar di Sigli. Untuk saat ini, selain ingin memecahkan rekor dunia, juga dimaksudkan guna mencerdaskan anak-anak Aceh.
"Kami punya misi kedamaian, sebagai simbol kebangkitan pasca tsunami di Aceh. Kegiatan ini murni kegiatan pendidikan dan amal bukan utama mengejar rekor. Karena itu bukanlah satu-satunya tujuan," katanya.
Kegiatan memprioritaskan kualitas, efek jangka pendek maupun jangka panjang. Secara kualitas, jumlah peminat yang akan hadir sangat luar biasa, karena sampai saat ini sudah terdaftar lebih 5.000 orang dan 500 trainer. Peserta mulai tingkat Sekolah Dasar (SD), mahasiswa maupun masyarakat umum tanpa batas usia.
0 komentar:
Post a Comment