Hanya Pemerintah yang Boleh Jual Ganja
MONTEVIDEO — Uruguay akan menjadi negara pertama yang menjual ganja langsung kepada penduduknya jika Kongres menyetujui rancangan undang-undang tentang hal itu.
Berdasarkan rancangan itu, hanya pemerintah yang diizinkan menjual ganja dan penduduk dewasa yang terdaftar dalam data pemerintah yang boleh membelinya. Dengan cara itu, pihak berwenang bisa mencatat pembelian oleh warganya.
Menteri Pertahanan Eloeuterio Fernandez Huidobro mengatakan di Montevideo, langkah itu bertujuan untuk menurunkan angka kejahatan dengan cara mengurangi keuntungan para pengedar narkotika dan mengalihkan pengguna dari obat-obatan yang lebih keras.
Fernandez mengatakan, RUU tersebut segera dikirimkan ke Kongres, tetapi pihaknya belum memastikan kapan.
"Kami cenderung pada (kebijakan) kendali yang lebih ketat dari pemerintah soal distribusi dan produksi ganja," jelas Fernandez.
"Ini pertarungan dari dua arah: melawan konsumsi dan peredaran narkoba. Kami berpendapat pelarangan narkoba jenis tertentu justru menciptakan lebih banyak masalah di masyarakat daripada narkoba itu sendiri," paparnya.
Surat kabar-surat kabar Uruguay melaporkan, uang dari pajak ganja yang dijual pemerintah akan digunakan untuk program rehabilitasi pencandu narkoba. Namun, pemerintah tidak mengungkap hal itu secara detail.
Uruguay tidak melarang penggunaan ganja, sementara kepemilikan narkoba untuk keperluan pribadi tidak pernah dipidanakan.
Rakyat Uruguay meragukan keberhasilan langkah pemerintah itu. "Orang yang bisa mengonsumsi (ganja) tidak akan membelinya dari pemerintah. Akan ada ketidakpercayaan bila membeli (mariyuana) dari tempat di mana kita harus mendaftar dan kita bisa dicap dengan label tertentu," kata Natalia Pereira (28), yang mengaku sesekali mengisap rokok mariyuana.
Rencana pemerintah itu juga menimbulkan debat di jejaring sosial. Ada yang menertawakannya, tetapi ada pula yang mengkhawatirkan dampaknya.
"Melegalkan ganja bukan langkah pengamanan," kata seorang pengguna akun Twitter di Montevideo.
"Ha-ha-ha! Saya sekarang membayangkan membeli ke kios untuk membeli roti, susu, dan sekotak kecil ganja," kelakar yang lain, juga melalui akun Twitter.
Tujuan lain pemerintah dengan penjualan ganja ini adalah menekan angka kejahatan dengan "mengambil" keuntungan dari pengedar narkoba dan mengalihkan pemakai dari narkoba yang lebih kuat.
Saat ini ada tiga proposal ke Kongres terkait legalisasi menanam ganja untuk penggunaan pribadi. Namun, pemerintah menentangnya karena khawatir Uruguay bakal "dituduh menjadi pusat perkebunan dan distribusi narkoba".
Fernandez Huidobro memperkirakan, saat ini pasar domestik ganja ilegal mencapai 75 juta dollar AS per tahun. Menurut survei pemerintah, 8,3 persen dari populasi Uruguay mengonsumsi ganja tahun lalu, sementara hanya 1 persen yang menggunakan kokain.(*/kompas)
semoga pemerintah kita gak ikut-ikutan jualan ganja,
mari wujudkan aceh damai, aceh bebas ganja..
Read more: http://www.atjehcyber.net/2012/06/hanya-pemerintah-yang-boleh-jual-ganja.html#ixzz1yWk6Zq7V
blm ada bukti negara yg melegalkan ganja bermasalah..
ReplyDelete