Sebanyak 10 nelayan tradisional Provinsi Aceh ditemukan dalam keadaan selamat meski sekitar tujuh jam terapung akibat kapal mereka tenggelam dihantam gelombang di perairan laut wilayah Sabang, Selasa (3/7).
"Saat badai menerjang di perairan kawasan Ujung Raja, kami sedang berlayar dan tiba-tiba gelombang tinggi menghantam kapal kami dan tenggelam," kata kapten KM Berlin Iswadi yang ditemui di rumah sakit di Kota Banda Aceh, Selasa malam.
Peristiwa itu, katanya, terjadi sekitar Selasa pukul 06.00 WIB di perairan Ujung Raja atau sekitar 30 mil dari pesisir Kota Banda Aceh. KM Berlin dalam pelayaran dari Banda Aceh untuk mencari ikan di perairan laut tersebut.
Kapal berbobot 13 grosston tersebut mengangkut sebanyak 10 nelayan dengan tujuan menangkap ikan dan biasanya berada di laut selama 10 hari.
Iswadi menjelaskan, saat badai yang disertai gelombang tinggi itu kapal terombang ambing dalam kondisi mesin hidup dan tiba-tiba pecah serta para nelayan berusaha menyelamatkan diri.
"Berbekal radio komunikasi kami terus berusaha menghubungi nelayan lain untuk meminta pertolongan dan Alhamdulillah, beberapa jam kemudian tersambung dan tiba kapal penangkap ikan lainnya," kata dia menjelaskan.
Ke-10 nelayan tersebut, tertolong dan kemudian dilarikan ke rumah sakit umum dokter Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk pemeriksaan kesehatan.
Dokter jaga RSUZA Banda Aceh menyebutkan tidak ada hal yang menganggu kesehatan nelayan itu meski mereka sempat tujuh jam terkatung-katung diperairan laut lepas itu.
Para nelayan itu tiba di Kota Banda Aceh sekitar pukul 23.00 WIB dan setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan, para medis RSUZA memulangkan ke rumah mereka masing-masing.
"Basarnas bersama para nelayan lainnya langsung membawa mereka ke rumah mereka masing-masing. Dan hasil pemeriksaan tim medis, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap kondisi kesehatan nelayan itu," kata Iswadi menjelaskan.
sumber: beritasatu
0 komentar:
Post a Comment