Tarif Sewa Toko di Banda Aceh, di Luar Akal Sehat




Di Jalan Diponegoro Rp. 60 Juta/Tahun

BANDA ACEH - Bagi Anda yang ingin membuka usaha perdagangan di Kota Banda Aceh, terutama di kawasan padatseperti di Jalan Diponegoro dan KH Ahmad Dahlan, bersiaplah untuk menyiapkan uang yang lebih banyak.

Ruko dua lantai di Jalan Diponegoro, terutama di depan Pasar Atjeh, disewakan Rp 60 juta per tahun, inipun jika mengambil masa sewa lebih dari satu tahun. Sedang ruko di Jalan KH Ahmad Dahlan disewakan Rp 50 juta sampai Rp 55 juta per tahun.

Meskipun mahal, ruko-ruko di kawasan tersebut tetap menjadi incaran pedagang karena berada di pusat perdagangan dan bisa dijangkau dari mana saja. Selain itu, faktor sempitnya lahan yang masih bisa dijadikan ruko di kawasan tersebut juga mempengaruhi mahalnya harga sewa.

“Saya ambil langsung dua tahun. Kalau ambil satu tahun harganya bisa lebih tinggi. Malah ada toko di jalan ini waktu saya tanya harga sewanya Rp 70 juta per tahun,” kata Jufri, pemilik Toko Batik Innoca, di Jalan Diponegoro No 112, Pasar Aceh, kepada Serambi, Senin (26/12).

Para penyewa ruko sebagian besar merasa sangat terbebani dengan harga sewa yang dinilai sudah tidak wajar di Banda Aceh.

“Rasanya sudah tidak sanggup lagi menyewa toko, ada keuntungan sedikit langsung dipakai untuk menutup sewa dan gaji karyawan. Saya dengar-dengar tahun depan sewa toko mau dinaikkan lagi,” kata penyewa di Jalan DR Mohammad Hasan, Bathoh. Di kawasan ini harga sewa ruko berkisar Rp 30 juta per tahun.

Meski demikian, para pemilik ruko justeru menilai sebaliknya. Toko Reka Gorden di Jalan KH Ahmad Dahlan menyebutkan, harga sewa toko di jalan tersebut berkisar antara Rp 50 juta sampai Rp 55 juta.

“Harga ini sudah turun dibandingkan tahun-tahun lalu, yang sempat mencapai Rp 65 juta per tahun. Pada tahun-tahun awal setelah tsunami harganya sama dengan Jalan Diponegoro, sekarang turun dan saya prediksi akan makin turun,” sebutnya.(ami)

Tarif sewa ruko

- Jalan Diponegoro Rp 55 juta - Rp 70 juta
- Jalan KH. Ahmad Dahlan Rp 50 juta - Rp 55 juta
- Jalan Mohammad Jam Rp 30 juta - Rp 35 juta
- Jalan Prof. A. Madjid Ibrahim Rp 40 juta (tiga lantai)
- Jalan DR Mohammad Hasan, Bathoh Rp 30 juta
- Jalan Hasan Saleh Neusu Rp 40 juta (tiga lantai)
- Jalan Teuku Umar Seutui Rp 30 juta - Rp 40 juta
- Jalan T. Panglima Polem Rp 40 juta
- Jalan Pocut Baren Rp 25 juta - Rp 30 juta
- Jalan T. Iskandar Ulee Kareng Rp 30 juta
- Jalan T. Nyak Arief, Lamnyong dan Darussalam Rp 25 juta - Rp 30 juta



Sumber : Serambinews.com
Share on Google Plus

About Zulfajri Ery Syahputra

    Blogger Comment
    Facebook Comment

4 komentar:

  1. harga kamar juga mahal.....apalagi rumah dengan 2 kamar,,,, pdahal rumah bantuan lagi..

    ReplyDelete
  2. sungguh terlalu orang2 yang punya rumah di banda aceh.... bagaimana dengan pendatang pelajar...pekerjaa,, dll.....

    tidak adakah aturan dari pemerintah tentang tarif sewa rumah atau kamar...?

    ReplyDelete
  3. dulu sebelum tsunami harga harga sewa di banda aceh masih murah, tapi setelah datangnya NGO asing ke banda, harga melonjak drastis karena mampu membayar mahal untuk sebuah rumah sewa, hal itu berdampak sampai sekarang harga2 sewa di banda aceh masih melambung, kita tunggu saja lagkah pemerintah untuk mengatasi masalh ini..

    ReplyDelete
  4. harga sewa sudah sangat memberatkan... gaji tak sberapa, ngupulin uang buat bayar sewa rumah setaon

    ReplyDelete