Sejarah Aceh



Aceh merupakan sebuah wilayah dalam kerangka NKRI yang terletak paling ujung pulau sumatera. Aceh dahulu berbentuk kerajaan, aceh menjadi salah satu wilayah yang menjadi pusat penyebaran agama islam di Indonesia sejak terbentuknya kerajaan Samudera Pasai pada abad ke empat 14, yang didirikan oleh meurah silu yang kemudian berganti nama menjadi Malik al-Saleh.
Setelah kerajaan samudera pasai hancur, muncullah kesultanan Aceh yang terletak di kutaraja (sekarang banda aceh). Pada masa kepemimpinan sultan Iskandar Muda aceh telah mencapai masa kejayaannya, Menurut seorang penjelajah asal Perancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh di zaman tersebut, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga ke Perak. Kesultanan Aceh telah menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di dunia Barat pada abad ke-16, termasuk Inggris, Ottoman, dan Belanda.
Pada masa penjajahan dan pasca merdeka aceh telah banyak membantu Indonesia untuk mempercepat pembangunan Indonesia pada saat itu, diantaranya aceh telah menyumbang pesawat terbang selawah RI 001 yang merupakan cikal bakal Garuda Indonesia pada masa sekarang ini, rakyat aceh dengan ikhlas menyumbang hartanya untuk kemajuan Indonesia, dan emas yang berada di tugu monas tersebut merupakan sumbangan dari rakyat aceh juga. Namun pemerintah pusat terkesan menganaktirikan aceh, segala hasil alam aceh yang melimpah ruah di bawa ke pusat, hanya sebagian kecil yang diberikan untuk pemerintah aceh, sehingga banyak warga aceh yang mederita karenanya.
Pemimpin aceh pada saat itu merasa di tipu oleh pemerintah pusat, hingga muncul keinginan untuk berpisah dengan Indonesia, Daud beureueh memaklumatkan Negara islam Indonesia, 14 tahun kemudian Hasan Tiro melanjutkan perjuangan gurunya Daud beureueh dengan memploklamirkan  Negara Aceh Indonesia. Hal ini membuat pemerintah pusat marah dan menganggap Daud beureueh dan hasan tiro sebagai penghianat, hingga muncullah peperangan selama bertahun-tahun antara GAM dan pemerintah pusat , hingga keadaan aceh menjadi kacau balau.



Pada tanggal 26 Desember 2004 keadaan aceh semakin parah dengan adanya Tsunami yang telah melumpuhkan hampir seluruh wilayah aceh, namun ada hikmah dibalik ini akhirnya konflik yang terjadi selama bertahun-tahun berakhir dengan sebuah perjajian  pada tanggal 15 Agustus 2005 di finlandia. Dengan datangnya berbagai bantuan dari Negara-negara lain aceh mulai berbenah diri, hingga kini pasca Tsunami Aceh menjadi wilayah yang semakin maju dan patut diperhitungkan di era internasional.

Share on Google Plus

About Zulfajri Ery Syahputra

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment