Meuseukat, Si Manis Berkasta Tinggi




MENIKMATI berbagai penganan khas Aceh rasanya tak lengkap sebelum mencoba Meuseukat. Kue sejenis dodol berwarna putih ini boleh dibilang memiliki ‘kasta’ tinggi dalam dunia kuliner Aceh.

Pada hari-hari biasa kita tak pernah menjumpai kue ini dihidangkan tuan rumah kepada tamunya. Begitu juga di warung-warung kopi, kecuali di toko khusus yang menjual aneka makanan tradisional Aceh.

Kue ini hanya bisa ditemui pada acara-acara tertentu saja seperti prosesi perkawinan dan Hari Lebaran. Terutama di wilayah pantai Barat dan Selatan Aceh. Itu pun tidak semua rumah menyediakannya.

Kue bertekstur lunak ini memiliki rasa dominan manis. Berasal dari sari gula yang menjadi bahan baku utama dalam membuat meuseukat. Rasa manis juga berasal dari sari buah nanas dan jeruk yang menjadi pelengkap rasa adonan.

Warna kue murni berasal dari warna alami bahan dasarnya seperti tepung terigu, gula putih, nanas, jeruk dan juga mentega. Antara gula dan tepung perbandingannya satu banding lima.

Kue ini juga terbilang unik karena tidak menggunakan santan sebagai bahan bakunya, sebagaimana umumnya kue-kue khas Aceh lainnya. Fungsi mentega dalam adonan meuseukat adalah supaya kue tetap legit dan tidak lengket.

Membuat meuseukat sebenarnya sama saja seperti membuat dodol atau wajik, membutuhkan waktu yang lama dan ketelatenan dalam membuat adonan. Ketika membuat adonan, sebelum ditambahkan tepung, gula terlebih dahulu dimasak dengan air putih dan perasan air jeruk dan nanas.

Nanas dan jeruk sebaiknya disaring untuk menghindari adanya serat dalam adonan kue. Baru kemudian ditambahkan tepung dan mentega dalam air gula. Kemudian tinggal diaduk menggunakan sendok kayu dengan api kecil sampai adonan matang.

Setelah adonan matang, kue dimasukkan dalam wadah yang rata dan lebar setelah diberi alas plastik atau aluminium foil, fungsinya untuk mencegah supaya kue tidak lengket di wadah dan mudah ketika dipotong.

Bagaimana, sudah siap menaikkan ‘kasta’ anda dengan menikmati sepotong meuseukat?

SUMBER | IHAN NURDIN | atjehpost.com
Share on Google Plus

About Zulfajri Ery Syahputra

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment